Jakarta, SonaIndonesia.com – Sering kita mendengar orang berkata, “cuma modal dengkul”. Kalimat ini seolah meremehkan arti dengkul atau lutut. Padahal dengkul memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh manusia dalam beraktivitas sehari-hari.
Hampir semua cabang olahraga membutuhkan dengkul yang sehat untuk melakukan berbagai gerakan. Bila lutut sakit atau nyeri tentu sangat mengganggu aktivitas sang atlet.
Walaupun banyak diderita oleh orang berusia 50 tahun ke atas, ternyata nyeri sendi juga bisa dialami oleh orang yang berusia muda. Karena itu, “jangan pandang enteng modal dengkul Anda”.
Terkait dengan permasalahan tersebut Dep. Kesehatan BPP KKSS, yang pada 11 November mendatang akan merayakan ulang tahun yang ke-46 dan HIFDI, Yayasan Gema Sadar Gizi, Lisan, Pinisi.co.id, dan didukung oleh MIC (Mitra Ide Cemerlang) menyelenggarakan Webinar Kesehatan bertema “Sayangi Lutut Anda” pada hari Sabtu (5/11).
Webinar yang dipandu dr. Putro S. Muhammad (HIFDI) bersama dr. M Rizal Hakim selaku host ini, menampilkan dua nara sumber, yaitu dr. Andi Nusawarta MKes SpOT (K-Sports), pengurus Dep. Kesehatan BPP KKSS, Sport Medicine, Injury & Recovery Centre (SMRC) RS. Bintaro; dan dr. Rumaisah Hasan, Sp.KFR (K), Ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (Perdosri), yang juga dokter di RSUP Dr. Tajuddin Chalid Makassar.
Dalam paparannya sebagaimana tertulis dalam rilis yang diterima SonaIndonesia.com, dr. Andi Nusawarta MKes SpOT (K-Sports) mengatakan, pada usia muda nyeri lutut disebabkan oleh karena gaya hidup yang tidak sehat serta asupan nutrisi untuk tulang dan sendi yang kurang. Nyeri lutut terjadi karena kerusakan jaringan didalam lutut. Secara umum nyeri lutut akibat radang sendi banyak dialami oleh para lansia yang mulai mengalami proses penuaan.
Jangan mengesampingkan rasa nyeri yang terjadi pada lutut karena akibatnya akan berbahaya dan sangat mengganggu. Apalagi lutut mempunyai peran penting sebagai penyangga dan penahan berat tubuh. Selain aktivitas sehari-hari yang akan terganggu, pengobatan atau penatalaksanaannya akan menjadi lebih sulit dan mahal bila dibiarkan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sementara itu, dr. Rumaisah Hasan, Sp.KFR (K) mengatakan sendi lutut adalah salah satu sendi terbesar. Dalam tubuh kita terdapat tiga tulang, yakni tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tempurung lutut (patella) yang disatukan oleh sebuah jaringan luas yang terdiri dari ligamen, tulang rawan, tendon, dan otot.
Ketua Perdosri ini lebih lanjut mengemukakan, lutut adalah sendi penting yang bertanggung jawab terhadap gerakan dan menanggung beban. Karenanya, sangatlah penting untuk memahami kondisi yang dapat mempengaruhi fungsinya, pilihan pengobatan yang tersedia, dan bagaimana cara terbaik untuk merawat lutut agar terhindar dari komplikasi dan cacat jangka panjang.
dr. Rumaisah menegaskan betapa pentingnya memahami cara merawat dan menjaga sendiri lutut kita agar dapat optimal melakukan fungsinya men-support mobilitas kita secara baik. Termasuk menyesuaikan lifestyle kita sesuai kondisi lutut.
Sebelum mengakhiri paparan, dr. Rumaisah menyampaikan beberapa tips kepada peserta, di antaranya, perhatikan berat badan agar mendekati ideal, perbaiki postur tubuh, modifikasi gaya hidup (istirahat cukup, tidak merokok, gizi seimbang), lakukan latihan penguatan dengan prioritas yang low impact exercise, terapi fisik (terapi panas-dingin, tens, dan laser). Untuk menyimak secara lengkap paparan narasumber, silakan mengunjungi kanal Youtube MIC TV. (sona)