Hadiri Selawat Bareng Kiai dan Ribuan Warga, Bupati Ipuk: Berkah bagi Banyuwangi

Banyuwangi, SonaIndonesia.com – Ribuan orang memadati lahan pembangunan komplek terpadu Sholawat Badar Nahdlatul Ulama Banyuwangi di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat dalam rangka Sholawat Merdeka sekaligus Haul 52 KH Ali Mansur, Rabu (24/8/2022) malam. Ulama serta tokoh lintas agama berkumpul bersama di atas panggung utama.

Turut hadir Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama dengan jajaran Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Hadir pula Danseskoal Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi. Selain itu, sejumlah pengasuh pesantren, ulama dan jajaran pengurus NU se-Banyuwangi tumplek-blek. Di antaranya Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi KH Zainulloh Marwan, Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini, Pengasuh PP Bustanul Makmur Genteng KH Muwafiq Amir, PP Minhajut Thullab Muncar KH Fakhruddin Mannan, dan lain-lain.

Bacaan Lainnya

Selain itu, hadir pula Ketua FKUB sekaligus Ketua MUI Banyuwangi KH Muhammad Yamin, Ketua Dewan Pembina Yayasan Hati Suci Joseph Dharmabrata; Presiden Indonesia Global Compact Network (IGCN) Y.W. Junardy, serta Romo Joko Purnomo, O.Carm, Plt. Ketua Yayasan Karmel & Perwakilan Keuskupan Malang. Mereka sekaligus menandatangani nota kerja sama antara IGCN, Yayasan Karmel dan LP Ma’arif NU Banyuwangi dalam penguatan pendidikan.

“Alhamdulillah, luar biasa, malam ini kita berkumpul bersama untuk menggemakan selawat. Juga ada doa dari para kiai. Insya Allah berkah bagi Banyuwangi, melalui selawat semua hajat baik kita terwujud,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga memaparkan kondisi bangsa sebagaimana yang dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo.

“Pada pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kita harus mewaspadai kondisi dunia saat ini. Mulai dari krisis pangan, energi hingga kondisi geopolitik global. Ini semua bakal berdampak pada kita,” ungkap Ipuk.

Untuk menghadapi hal tersebut, imbuh Ipuk, semua elemen masyarakat harus saling bergotong royong. Bersama-sama untuk saling membantu sesuai dengan kewenangan dan kemampuan masing-masing.

“Sudah bukan saatnya saling mencari kejelasan yang lain. Ini saatnya kita bergandengan tangan,” tegasnya.

Gotong royong tersebut bisa terjalin, lanjut Ipuk, dapat terjalin dengan baik salah satunya dengan muncul sikap toleransi dalam menghadapi berbagai perbedaan.

“Saya sangat mengapresiasi atas upaya kerja sama yang dilakukan malam ini. Ini merupakan bentuk nyata dari toleransi yang kemudian melahirkan gotong royong,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini menegaskan komitmen NU untuk setia kepada NKRI dan siap bekerja sama dengan seluruh elemen pemerintah. Baik di tingkat desa/ kelurahan, kecamatan hingga kabupaten.

“Kepada seluruh warga NU, kita instruksikan untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan berkerja sama dengan pemerintah. Yang di ranting dengan desa, yang di MWC dengan kecamatan dan seterusnya,” papar kiai yang akrab disapa Gus Makki itu.

Selain itu, Gus Makki juga menekankan tentang pentingnya toleransi yang konkret. Tidak sekadar seremonial dan wacana. Namun aksi nyata yang berdampak langsung dalam kehidupan masyarakat.

“Kerja sama di bidang pendidikan ini adalah bentuk konkret. Tidak hanya wacana dan seremoni,” pungkasnya.

Kerjasama antara ICGN, Yayasan Karmel dan LP Ma’arif NU Banyuwangi itu sendiri adalah memperkuat kapasitas pendidikan di sejumlah lembaga sekolah di bawah Yayasan Karmel dan LP Ma’arif NU. Di antaranya dengan penguatan penerapan kurikulum merdeka belajar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. (ful)