Puluhan Tas Disita Dari Penjambret, Adakah Yang Anda Kenali?

Petugas memperlihatka tersangka dan barang bukti sejumlah tas wanita milik korban penjambretan. (Foto sonaindonesia.com/asp)

Bandar Lampung, SonaIndonesia.com – Melihat banyaknya tas hasil kejahatan jambret yang dilakukan tersangka Ismantoro Suryo (IS) 29 tahun dan komplotannya, polisi berharap kepada masyarakat untuk membantu mengenali barang bukti (barbuk) yang telah disita dari hasil kejahatan komplotan pelaku penjambretan tersebut.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung minta bantuan masyarakat untuk mengenali barang bukti (BB) tersebut sebagai bahan penyelidikan lanjutan. Terutama bagi para warga masyarakat yang dalam 2 atau 3 bulan terakhir telah menjadi korban penjambretan salah satu kelompok sepesialis yang baru diamankan ini.

Bacaan Lainnya

“Melihat cara kerja komplotan ini yang bisa beraksi berdua saja atau sekaligus berempat ditambah tas yang begini banyak, kami butuh tambahan informasi dari warga untuk kepentingan penyelidikan. Jadi, titip pesan kepada masyarakat yang dalam dua minggu atau sebulan terakhir mengalami aksi jambret, silahkan informasikan atau koordinasi dengan polsek terdekat, ” kata Harto di lobi Gedung Utama Mapolresta, Kamis 17 Mei 2018.

Selain puluhan tas perempuan berbagai merk dan ukuran (hanya sebagian yang diperlihatkan saat ekspos-red), disita juga dua kacamata perempuan, dua kartu Askes dan plat nomor polisi kendaraan yang asli BE 3317 AE.

“Tersangka mengaku tas hasil jambret bisa terkumpul segitu banyak karena belum sempat dibuang ke kali seperti halnya dompet, kartu ATM dan berbagai dokumen lainnya yang ada didalam dompet. Keterangan tersangka masih kami dalami kebenarannya dan dikembangkan,” tambah Harto.

 

Tersangka IS, penjahat spesialis jambret digelandang petugas berikut barang bukti ke Mapolreta Bandar Lampung. (Foto sonaindonesia.com/asp)

Usai beraksi, biasanya uang tunai langsung dibagi. Sementara ponsel dijual dengan sistem COD sesuai merk dan nego dengan calon pembeli. Hasil penjualan dibagi rata. Jika uang hasil kejahatan menipis atau sedang buntu, baru komplotan spesialis jambret itu beraksi lagi. (asp)