Bogor, SonaIndonesia.com – Dalam rangka memfasilitas anggotanya yang memiliki konsentrasi pembangunan di bidang pertanian, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menjajaki kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB. Rombongan Apkasi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Mardani H Maming berkunjung ke kampus IPB di Bogor, Selasa (9/1/2018).
Dalam pertemuan ini dibahas rencana kerjasama antara IPB dengan Apkasi, termasuk Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam bidang peningkatan kapasitas pertanian. Dalam kunjungannya kali ini, Mardani menyampaikan pendapatnya mengenai sektor pertanian, “Saya melihat potensi besar pada bidang pertanian dan ingin meningkatkan potensi tersebut yang nantinya dapat menjadi pendapat asli daerah baru.”
Lebih lanjut Mardani menceritakan pengalamannya untuk menggalakkan pembangunan sektor agrikultur di daerahnya, serta tekad menjadikan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai pusat pembibitan tanaman padi di regional Kalimantan. Pada awalnya Mardani belajar pertanian dari nol, dibantu oleh Dr. Mochtar yang merupakan rekomendasi dari sekjen Apkasi sekaligus bupati kabupaten Bantaeng, Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr.
Usaha untuk menanam bibit dari Sukamandi di tanah yang disewa dari masyarakat setempat alhamdulillah berhasil. Kini Kabupaten Tanah Bumbu fokus pada tanaman padi dan jagung, membangun pabrik benih serta berencana untuk menjadikan daerah Tanah Bumbu sebagai ‘Daerah Mandiri Benih’.
Dalam kesempatan tersebut Mardani menyatakan keinginan untuk bekerjasama dengan para ahli pertanian dari IPB. Ia mengatakan, “Saya ingin adanya kerjasama dari pihak akademisi IPB dalam sektor pertanian. Terutama pada pendampingan pembibitan untuk mendapatkan varietas bibit yang unggul dan berkualitas.”
LPPM IPB menyambut hangat keinginan tersebut. Prof. Dr. Ir. Agik Suprayogi, M.Sc mengatakan, “Kami mengapresiasi adanya keinginan kerjasama dari Apkasi, termasuk Kabupaten Tanah Bumbu. Kami dari LPPM IPB memiliki beberapa program tentang transfer ilmu dan teknologi pertanian kepada pemerintah daerah maupun swasta dan program tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan daerah. Kami bersedia untuk mengirim ahli-ahli agrikultur maupun mahasiswa IPB untuk datang ke daerah dan mentransfer ilmu maupun teknologi.”
Selain membahas soal kerjasama, diskusi tersebut membahas konsep kolaborasi antara IPB, pemerintah daerah maupun swasta. Hal ini penting mengingat swasta dapat membuka pasar maupun mengundang investasi untuk masuk. Mardani berharap adanya kerjasama dengan LPPM IPB mampu menjadi contoh kepada pemerintah daerah yang tergabung dalam Apkasi di sektor pertanian, terutama pada pendampingan pembibitan unggul dan berkualitas. (*)
