Diduga Terdampak Awan Panas Semeru, Seekor Macan Kumbang Terekam Kamera CCTV

Tangkapan layar kemunculan macan kumbang atau Phantera Pardus Melas di bekas perkampungan Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo tepatnya di Pos Pemantauan Banjir Lahar yang terekam kamera CCTV milik SARSU (SAR Surabaya) pada hari Kamis (27/1) petang. (Foto: sonaindonesia.com/sarsu)

Lumajang, SonaIndonesia.com – Seekor macan kumbang atau Phantera Pardus Melas terpantau turun gunung ke bekas perkampungan Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, tepatnya di Pos Pemantauan Banjir Lahar. Kemunculannya ini diketahui dari rekaman kamera CCTV milik SARSU (SAR Surabaya) pada hari Kamis (27/1) petang.

Dalam rekaman tersebut terlihat jelas macan kumbang berwarna hitam berjalan di sekitaran aliran lahar Gunung Semeru hingga ke bekas perkampungan. Diduga macan kumbang ini turun gunung akibat habitatnya terdampak awan panas Semeru.

“Ya kamera kami berhasil merekam kemunculan satwa ini, mulai dari aliran lahar hingga ke depan pos pemantauan banjir mas,” ungkap Ketua Tim Teknis SARSU, Yhony Kurnianto, saat dikonfirmasi SonaIndonesia.com.

Sementara itu, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengatakan, satwa dalam rekaman video tersebut merupakan seekor Macan Kumbang.

Dari identifikasi awal, mulai dari warna bentuk tubuh hingga ekornya dugaan awal kami itu jenis Macan Kumbang atau Phantera Pardus Melas mas”, ungkap Humas Balai Besar TNBTS, Syarif Hidayat.

Namun, meski begitu TNBTS masih akan melakukan identifikasi lebih lanjut untuk memastikan satwa Semeru ini.

“Yang pasti tim kami akan menindaklanjuti untuk mengidentifikasi satwa tersebut dengan memasang camera trap di sekitar lokasi,” pungkasnya.

Dugaan sementara, salah satu satwa endemis Semeru itu berusia sekitar tiga sampai lima tahun dengan tinggi badan sekitar 20 cm. (rokhmad)