London, SonaIndonesia.com – Bisa bepergian ke luar negeri terlebih ke Eropa adalah mimpi banyak orang. Tidak banyak orang Indonesia apalagi pelajar bisa berkunjung ke sana, seperti yang dialami oleh para pelajar asal Banyuwangi ini.
Pengalaman 12 pelajar SMAN 1 Taruna Budaya Rogojampi, Banyuwangi ini tentu membuat iri banyak pelajar lain. Ya, kedua belas pelajar itu mendapat kesempatan terbang ke London, Inggris.
Mereka bisa berangkat ke sana atas undangan KBRI London untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia di kancah internasional. Sebagai duta budaya, mereka tampil di ajang ‘’Experience Indonesia’’, di London, Inggris, pada 6 – 9 November 2022.
Para pelajar itu unjuk kreasi di dua pertunjukan, yakni “Indonesian Day” di Vinegar Yard, Minggu malam (6/11/2022), dan ‘Indonesia Night Show’ di Great Central Hall Westminster, Selasa (8/11/2022).
Perasaan bangga dan bahagia tidak bisa disembunyikan dari wajah Mutiara Ramadhania. Dia bangga dapat menampilkan kesenian tradisional Banyuwangi di London, Inggris.
“Saya dan teman-teman benar-benar senang. Ini pengalaman baru buat kami. Apalagi melihat masyarakat Inggris dan orang-orang Indonesia yang tinggal di Inggris senang dengan penampilan kami. Pokoknya, rasa lelah kami yang berlatih tiap hari sepulang sekolah, terbayar semua,” aku Mutiara, Jumat (11/11/2022).

Hal yang sama juga dirasakan Nadin Vandora Wati. Ia merasa bangga turut memperkenalkan tari Gandrung di mancanegara.
“Semoga ini bisa membuat nama Banyuwangi semakin harum di mata dunia,” ungkapnya.
Mutiara dan Nadin merupakan dua di antara 12 siswa Banyuwangi yang tampil dalam event Indonesian Experience yang diselenggarakan Kedutaan Besar Indonesia di Inggris. Para pelajar itu berbagi peran sebagai penari, penabuh gamelan, dan sinden.
Tidak hanya tari Gandrung, beberapa tarian khas Banyuwangi lainnya juga turut disuguhkan, seperti tari Jakripah, Rodat Syiiran, Punjari, Kembang Pesisiran, dan Jaran Goyang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih dan rasa bangganya atas penampilan para duta budaya tersebut.
“Kami di Banyuwangi merasa bangga karena anak-anak kami diberikan kesempatan untuk bisa tampil memperkenalkan seni budaya kami di Indonesian Experience di Inggris,” kata Ipuk, Jumat (11/11/2022).
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno yang turut mendampingi para pelajar dalam lawatan di London ini menambahkan, para seniman belia ini tampil membawakan tiga tarian dalam waktu yang singkat, tidak lebih dari satu jam.
“Anak-anak harus membawakan tiga jenis tarian dengan waktu sangat pendek. Salut dengan semangat mereka,” ujar Suratno.
Penampilan para pelajar Banyuwangi ini memukau para penonton yang memadati Great Central Hall Westminster, London. Tidak hanya penari, para penabuh gamelan pun turut mendapat apresiasi. Mereka begitu terampil memainkan alat musik tradisional Banyuwangi.
“Peralatan musik tradisional seperti kendang, kempul, saron, gong, dan angklung yang dibawa dari Banyuwangi tidak dibawa pulang (ke Indonesia). Sebagai kenang-kenangan, alat musik (itu) kami serahkan ke Dubes RI di London untuk ditempatkan di KBRI London agar bisa dimanfaatkan mereka yang ingin belajar tentang budaya Indonesia,” jelas Suratno.
Setelah sukses membawakan tarian, rombongan duta seni pelajar berkesempatan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di London serta berkunjung ke salah satu perguruan tinggi tertua di London.
“Anak-anak kami ajak ke Coventry University dan diterima langsung oleh para Indonesianis (dosen yang memiliki ketertarikan untuk meriset dan menulis tentang Indonesia). Ini bagian memotivasi mereka yang berminat untuk menuntut ilmu di luar negeri,” pungkas Suratno. (ful)