Lumajang, SonaIndonesia.com – Kerap tak mendapatkan bantuan sosial, ratusan warga Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang mengadukan dua oknum penyalur bantuan pada petugas Dinas Sosial dan pemerintah desa setempat, Selasa (24/8/2021).
Warga menduga kedua oknum penyalur ini melakukan pemotongan bantuan sosial berupa (Bantuan Pangan Non Tunai) BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kalau saya sudah delapan bulan ini mas gak dapat,” ungkap Amini, salah seorang warga penerima manfaat saat dikonfirmasi SonaIndonesia.com.
Selain dugaan penyimpangan bantuan BPNT, ada pula temuan dugaan penyimpangan bantuan PKH, yaitu terdapat selisih nominal antara dana bantuan yang seharusnya diberikan dengan dana yang diterima oleh penerima manfaat.
“Saya dapatnya tidak tentu mas, kadang 800 ribu tapi kadang hanya 400 ribu saja,” terang Usmani warga lainnya.
Dugaan pemotongan bantuan sosial ini terungkap setelah Kepala Desa Sawaran Kulon kerap menerima pengaduan warga soal kejanggalan pelayanan E-Waroeng di desanya, saat coba meminta prin out buku rekening koran pada bank mitra.
Benar saja, bukti transaksi yang keluar dengan dana bantuan yang diterima penerima manfaat jauh berbeda. Bahkan, temuan saat dibukanya posko pengaduan ini ada yang mengalami kerugian hingga Tujuh Juta rupiah.
“Kerugiannya bervariasi mas, makanya kita buka posko ini supaya terdata semua yang selama ini tidak mendapatkan manfaat sesuai aturan bansos,” jelas Sugeng, Kepala Desa Sawaran Kulon.
Menurut rencana, posko pengaduan ini akan dibuka tanpa batas waktu hingga tidak ada lagi pengaduan dari warga yang merasa dirugikan. Dan kasus ini selanjutnya akan ditindaklanjuti di tingkat kabupaten. (rokhmad)