Penulis : Titis Adji | Editor : Julians
Tangsel, SonaIndonesia.com – Saat sulit seperti ini banyak warga Indonesia yang terdampak krisis dalam perekonomian dan kesehatan, seperti halnya yang terjadi di Wilayah Serpong, sejumlah pedagang kaki lima dan beberapa warung cepat saji dipaksa tutup guna menjalankan peraturan PPKM Level 4, kegiatan ini langsung di pimpin oleh Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan pada Sabtu, ( 24-07-2021) lalu.
Dalam sidak yang dilakukan oleh Pilar berserta Kapolsek Serpong, Danramil, Camat Serpong hingga Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kota Tangsel, terlihat sebagian warga melanggar peraturan PPKM level 4, ini pun sering dilakukan oleh warga untuk bisa terus menyambung hidup dalam situasi pendemi yang sedang berlangsung.
“Masih terdapat pelanggaran oleh masyarakat dalam mematuhi aturan yang sudah ditetapkan dalam PPKM darurat ini,” kata Pilar Saga Ichsan.
Baca Juga :
- Presiden Larang Para Menteri Ke Luar Negri Selama Darurat PPKM
- Hadiri Vaksinasi Siswa Al-Azhar, Benyamin : 228 Ribu Warga Tangsel Telah Divaksin
- Tak Ada Pemasukan selama PPKM, Pelaku Usaha Transportasi Diberi Bantuan
Terkait dengan tugas sidak, Pilar pun juga menambahkan, pelanggaran yang dilakukan masyarakat adalah, masih adanya pedagang kaki lima, warteg, dan kafe yang buka di atas pukul 20.00. WIB, Selain itu pelanggar juga menyediakan makan di tempat yang sudah jelas dilarang dalam PPKM Level 4.
Kemudian, ada juga dari kalangan masyarakat setempat yang masih mengadakan pertemuan dengan jumlah anggota lebih dari dua orang. Pertemuan atau perkumpulan ini ditemukan di beberapa titik, salah satunya adalah Taman Perdamaian.
Tidak hanya menegakkan peraturan PPKM, Wakil Walikota Tangsel memberikan bantuan kepada beberapa pedagang kecil. Upaya yang dilakukan guna membantu dan memenuhi kehidupan mereka yang memang terganggu pada masa pandemi saat ini.
Hingga berita ini diturunkan, Demi memastikan pedagang bisa menyesuaikan jam operasinya dengan peraturan yang sudah berlaku, Pilar juga memutuskan untuk membeli semua dagangan yang masih tersisa.
“Hal ini bertujuan agar bahan makanan yang sudah disiapkan tidak basi dan memberikan rasa tenang bagi pedagang kaki lima,” kataPilar.
(tis)