Lumajang, SonaIndonesia.com – Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi pendaki Gunung Lemongan di Lumajang Jawa Timur, pada Rabu (2/8/2023) dini hari. Sang pendaki bersama ketujuh rekannya masih menjalani pemeriksaan kesehatan di puskesmas terdekat setelah mengalami hipotermia di puncak Gunung Lemongan.
Tim SAR gabungan terdiri dari Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau TRC BPBD Lumajang, paramedis, Tagana hingga relawan Laskar Hijau langsung melakukan upaya evakuasi terhadap Shohibul Fatoni seorang pendaki Gunung Lemongan.
Karena kondisinya lemah, upaya evakuasi dilakukan dengan cara menandu penyintas (survivor). Namun selama perjalanan turun dari ketinggian 1676 mdpl itu, petugas rutin mengecek kondisi kesehatan Fatoni.
Setelah lebih dari delapan jam proses evauasi, petugas akhirnya tiba di lereng Gunung Lemongan pada Rabu (2/8) dini hari. Penyintas langsung dilarikan ke puskesmas terdekat menggunakan mobil ambulan. Sementara ketujuh rekannya dibawa dengan menggunakan mobil BPBD Lumajang.
“Alhamdulillah kita berhasil mengevakuasi para pendaki, dan yang bersangkutan (Fatoni) langsung kita bawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan,” kata Reza Aditya, Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang.
Shohibul Fatoni bersama ketujuh rekannya langsung dievakuasi ke Puskesmas Klakah, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, sebelum akhirnya diserahkan ke pihak keluarga.
Pendaki atas nama Shohibul Fatoni 21 tahun, yang diketahui berasal Desa Kalisalam Kecamatan Dringu, Probolinggo saat dievakuasi dalam keadaan pingsan karena mengalami hipotermia. Pendaki ini bersama tujuh rekannya tertahan di kawasan Gunung Lemongan, tepatnya di Pos Guci yang jaraknya hanya 700 meter dari puncak gunung.
Kejadian itu bermula, saat Fatoni bersama rekan-rekannya hendak melakukan pendakian ke puncak Gunung Lemongan sejak Senin (31/8) lalu. Sesampainya di Pos Tiga Guci, ia tidak kuat menahan dinginnya suhu yang diperkirakan mencapai lima derajat celsius. Akibatnya Fatoni mengalami hipotermia hingga akhirnya tak sadarkan diri. (nursrokhmad).