Bandar Lampung, SonaIndonesia.com – Tersangka joki anggota komplotan spesialis jambret IS (29) menyebut kaum perempuan yang abai dengan keselamatan sendiri menjadi calon korban paling menggiurkan karena tingkat keberhasilannya tergolong tinggi.
Komplotan mereka ini memang mengincar kaum perempuan sebagai korban. Terutama yang kurang memperhatikan keamanan atau lalai terhadap tas atau barang berharga lainnya sambil mengendarai motor. Misalnya tas hanya dipangku, ditaruh di tengah kalau sedang boncengan atau dicantelkan begitu saja di motor. Kalau untuk ponsel, mereka paling mengincar ponsel yang ditaruh di dashboard motor.
Komplotan yang biasa beraksi berpasangan atau sekaligus berempat ini mengincar ponsel dan uang tunai dalam tas. Alasannya lebih ringkas dan selesai beraksi langsung bisa bagi hasil. Sementara isi tas lainnya dibuang di sungai atau lokasi sepi karena dianggap merepotkan. Dalam sehari, mereka beraksi dua kali. Pagi sekitar pukul 04.00 – 06.00 WIB, sementara untuk malam beraksi dari pukul 20.00 – 23.00 WIB.
“Tersangka mengaku sudah sebelas kali dalam 5 bulan terakhir. Komplotan ini beraksi di Kota Bandar Lampung maupun di pinggiran. Seperti Jalan Gatot Subroto, Garuntang, Jalan Cut Mutia, Jalan Teuku Umar, Way Halim dan Jalan Antasari. Di Jalan Antasari ini yang paling banyak mereka beraksi,” menurut polisi.
Komplotan ini beraksi dengan berkeliling mencari sasaran dengan motor. Setelah calon korban didapat, selanjutnya diikuti sambil menunggu kesempatan terbaik. Begitu situasi dirasa mendukung, korban dipepet dijambret lalu kabur secepatnya.
Komplotan ini dikenal tidak segan mengancam korban yang berusaha pertahankan tas atau ponselnya. (asp)