Bandar Lampung, SonaIndonesia – Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Lampung Jumaril dengan terbuka mengakui sebagai perwakilan Basarnas di Lampung pihaknya merasa sangat kekurangan personel sehingga sinergi dengan berbagai instansi dan mitra menjadi andalan.
“Ini adalaah salah satu sinergitas dengan Brimob Polda Lampung khususnya dalam tugas pencarian dan pertolongan. Bayangkan saja, kekuatan kami hanya 95 orang dengan wilayah Lampung yang sangat luas. Tentu saja kami tidak bisa cover semua. Itu sebabnya sinergi seperti ini jadi andalan,” kata Jumaril saat diwawancarai awak media di Lapangan Mako Brimob Rawa Laut, Rabu 16 Mei 2018.
Lebih detail Jumaril memaparkan bahwa keberhasilan operasional Search and Rescue (SAR) tidak hanya ditentukan oleh Basarnas saja. Ada empat pilar utama. Pertama, Basarnas sebagai instansi yang dibentuk sesuai amanah UU.
“Kedua, unsur TNI-POLRI. Fakta sudah banyak berbicara bahwa dalam berbagai aksi penyelamatan dalam SAR kebanyakan ujung tombaknya ada ditangan TNI-POLRI. Misalnya insiden pesawat Air Asia beberapa tahun lalu. Ketiga, pemerintah daerah yang memberi beragam dukungan yang membuka jalan saat kami bergerak. Terakhir, masyarakat. Baik yang bergerak secara spontan atas nama individu. Maupun secara organisasi,” lanjut dia yang memastikan kerjasama tersebut akan lebih meningkat lagi kedepannya.
Menegaskan sinergi dengan hitam di atas putih dengan berbagai instansi dilakukan seirama dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dari masyarakat, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Lampung sedang menggalakkan pelatihan SAR terhadap masyarakat. Terbaru, mereka mendidik anggota Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) cabang Lampung seputar SAR di tengah laut. (asp)
