
Maumere, SonaIndonesia.com – Kedatangan Kapal Motor Penumpang (KMP), milik PT. Pelni Indonesia, Umsini dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya – Makassar Sulawesi Selatan, terus ke Pelabuhan Lorens Say Maumere, terlambat hingga 36 jam. Para sanak keluarga penumpang KM Umsini di Maumere yang menunggu kedatangan keluarganya mengaku khawatir. Namun setelah melihat kapal dari jauh datang di Pelabuhan Laut Lorens Say Maumere, Jumat (11/5) pukul 17.00 Wita warga terlihat senang.
Kapten Kapal Umsini, Usman Muhamad Tang, membenarkan adanya kerusakan mesin yang menyebabkan laju pelayaran kapal menjadi terlambat. Usman meminta maaf baik kepada penumpang kapal maupun keluarga penunpang yang pasti resah menunggu.
“Pelayaran kapal ini tidak seperti biasanya. Karena satu dari dua mesin tidak berfungsi. Karena keadaan ini sebanyak 325 penumpang yang sebenarnya dengan tujuan Larantuka dan Ende terpaksa kami turunkan di Maumere ini. Mereka akan kami fasilitasi perjalanan selanjutnya menggunakan bus baik yang ke Ende maupun ke Larangtuka,” kata Usman.
Ditambahkan Usman, sebenarnya jika kapal bertolak dari Surabaya pada hari Senin (7/5) sekitar pukul 18.00 wib, akan merapat dan sandar di pelabuhan Lorens Say Maumere pada hari rabu (9/5) sekitar pukul 21.00 atau 23.00 wita, atau kalau situasi laut yang kurang bersahabat, paling tidak sekitar hari kamis (10/5) dini hari kapal sudah merapat. Tetapi karena kerusakan itu, maka kapal penumpang itu baru bisa merapat pada hari jumat (11/5) pukul 17.00 wita.

Sementara itu, kepala PT Pelni Maumere, A. Syafran kepada SonaIndonesia.com menyatakan menyiapkan sebanyak 18 bus untuk mengangkut ratusan penumpang dengan tujuan pelabuhan Larantuka, Kabupaten Flores Timur dan di Pelabuhan Ipi Ende.
“Selain menyiapkan bus, kami juga menyediakan makan malam sebelum mereka berangkat menggunakan bus yang disiapkan ke tujuan mereka masing masing,” kata Syafran.
Dominikus Duli Riantoby, salah seorang penumpang KM Umsini kepada SonaIndonesia.com mengaku bosan berada di kapal karena terlalu lama perjalanan.
“Perjalanan memang membosankan, tapi mau bagaimana lagi. Yang paling penting saat ini adalah kami sudah sampai dengan selamat di Maumere ini. Tinggal kalau mereka suruh turun ya kami turun dan biaya perjalanan kami ke Larantuka juga ditanggung pihak kapal jadi aman,” kata Dominikus. (Ama Adonara)