Ponorogo, SonaIndonesia.com – Meski sejumlah sektor saat ini mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19, namun hal ini tidak berlaku bagi sebagian warga masyarakat Ponorogo. Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Sukorejo, tetap giat memproduksi makanan ringan (camilan) yang dipesan oleh konsumennya di Malaysia dan Taiwan.
Didampingi Lembaga Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Ponorogo (LP2MP-GARIS), warga membuat makanan ringan yang berbahan baku dari sumber alam setempat.
Ketua LP2MP-GARIS Kecamatan Sukorejo, Chamdan As’adi mengatakan, penggunaan bahan baku dari sumber daya alam setempat selain lebih murah, secara tidak langsung juga turut membantu perekonomian warga setempat.
“Selain itu, kami tidak perlu repot-repot mendatangkan bahan baku dari luar daerah. Harganyapun pasti lebih murah karena tidak ada tambahan biaya transportasi,” kata Chamdan kepada SonaIndonesia.com, Selasa (9/3).
Chamdan mengatakan, sebetulnya pihaknya mendapat pesanan tiga macam jenis makanan yaitu criping pisang, roti kacang dan sambal pecel. Namun karena harga cabai saat ini sangat mahal, pihaknya baru bisa memenuhi dua jenis makanan ringan saja.
“Sebenarnya ada pesanan sambel pecel (kacang). Saat ini harga cabai kan sedang tinggi-tingginya, nanti sajalah kalau harganya sudah stabil lagi, kami akan memenuhi pesanan sambel,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum LP2MP-GARIS Suratman mengaku bangga, produk buatan anggotanya diminati konsumen dari mancanegara. Ia berharap pemerintah daerah memberikan pembinaan agar mutu produk yang dihasilkan warga binaannya semakin baik.
“Kami mengimbau pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait, mau membina kami agar produk kami semakin bermutu dan bisa bersaing dengan produk daerah lain,” kata Suratman. (aba)