Lampung Tengah, SonaIndonesia.com – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Lampung menemukan dugaan pelanggaran berat di MTSN 1 Lampung Tengah. Yaitu terdapat dua oknum yang masuk ke ruang ujian dan duduk di bangku peserta, serta seorang siswa yang tidak berada di ruang ujian pada saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tengah berlangsung di hari kedua (24/4/18).
Menurut keterangan Koordinator Tim Monitoring UN Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Lampung, Singgih Samsuri mengatakan hal tersebut benar terjadi. Awalnya Ombudsman RI Lampung melakukan kunjungan ke MTSN 1 Lampung Tengah dalam rangka monitoring UN. Namun ternyata terdapat dua orang oknum yang tengah duduk di bangku ujian sedangkan yang bersangkutan bukan pengawas, proktor, teknisi, ataupun peserta ujian. Selain itu ditemukan seorang siswa yang tidak berada di ruang ujian.
“Benar bahwa ada 2 orang oknum yang berada dalam ruang ujian A serta duduk di bangku siswa, dimintai keterangan awalnya 2 orang oknum ini mengaku sebagai panitia, namun setelah kami cek SK Kepanitiaannya nama 2 orang oknum ini tidak ada. Selain itu Ombudsman juga menemukan ada siswa yang tidak berada di tempat saat ujian tengah berlangsung, kemudian daftar hadir siswa pun kami cek, namun siswa tersebut tidak menandatangani daftar hadir, padahal posisi komputer siswa sedang on mengerjakan soal. Kami masih mendalami apakah siswa tersebut tidak hadir dari awal atau hadir namun pergi meninggalkan ruangan,” katanya.
Menurut keterangan pihak sekolah, siswa tersebut hadir namun izin ke toilet, tetapi tidak kunjung kembali. Ombudsman meragukan keterangan tersebut, karena setelah tim mengecek daftar hadir yang bersangkutan tidak menandatangani daftar hadir sedangkan seluruh siswa telah menandatanganinya.
“Bahkan Kepala Madrasah saja tidak ada di tempat, kami hanya menemui ketua panitia dan suasana ujian sangat tidak kondusif,” lanjut Singgih
Selain itu, Ombudsman juga menyoroti banyaknya temuan di MTSN 1 Lampung Tengah ini. Seperti suasana kelas yang gaduh dan siswa yang tak segan-segan berinteraksi, serta pengawas yang berasal dari sekolah yang sama dengan peserta ujian.