Metro, SonaIndonesia.com – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Metro melakukan pendataan terhadap rumah makan, penginapan, tempat hiburan, destinasi wisata, dan tempat rekreasi yang ada di Kota Metro.
Mewakili Kepala Disporapar Yerri Ehwan, Kasi Pengendalian Pariwisata Ranu Waluyati mengungkapkan, pendataan ini kita lakukan sebagai upaya promosi pariwisata di Kota Metro. Untuk, destinasi pariwisata di Kota Metro masih dalam tahap pembangunan.
“Destinasi wisata kita kan masih dibuat. Jadi kuliner, penginapan, ataupun hiburan yang akan kita promosikan. Apabila nanti ada orang yang hendak berkunjung Way Kambas karena tahu Kota Metro memiliki penginapan bagus bisa menginap di Kota Metro. Begitupun dengan yang lainya,” ungkap Ranu Waluyati, Rabu (25/4/18).
Lebih lanjut, kedepan tempat-tempat yang telah kita data akan dicetak dalam buku dan dimasukkan lewat website Disporapar.
Pendataan ini juga sekaligus untuk menaikkan perekonomian masyarakat Kota Metro. Karena jika hasil pendataan tersebut dipromosikan dan banyak yang berkunjung tentunya akan menambah penghasilan masyarakat.
“Kan nanti kita upload di website, bisa lewat Facebook, Instagram. Semakin banyak yang tahu itu akan semakin bagus. Karena kalau rame akan menambah penghasilan,” jelasnya.
“Sekarang kan dinas sudah dipecah. Jadi kita update lagi. Siapa tahu ada rumah makan atau tempat hiburan yang sudah tutup. Atau ada tempat baru yang bisa didata,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Metro Djohan meminta Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Bappeda setempat untuk mempromosikan Bumi Sai Wawai ketika ada pameran ataupun event-event besar.
Dikatakanya, Kota Metro adalah daerah penyangga dari Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah termasuk juga Lampung Selatan. Oleh sebab itu, banyak masyarakat dari luar daerah yang berkunjung ke Metro baik itu mencari hiburan, berobat maupun untuk transit bagi ASN Lampung Timur.
“Orang luar ketika sakit kesini, mau hiburan ke sini, pegawai Lamtim juga disini. Karena daripada mereka bolak-balik dari Bandar Lampung. Sedangkan mau ngontrak di Sukadana sepi. Mereka mau nyari kuliner ketika malam hari mudah. Kita harus tangkap,” kata Djohan.
Pemerintah harus membuka peluang untuk investor membangun di Kota Metro. Salah satunya, yakni membangun hotel yang representatif jika memang Metro diwacanakan menjadi transit bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Lampung Timur.
“Jadi jangan sampai mengurus perizinan susah. Namanya satu pintu itu ya masuk kesana selesai. Jangan harus melalui dinas-dinas lain lagi. Termasuk juga pelayanan yang bagus,” terangnya.
Ia menambahkan, Kota Metro dikenal masyarakat luar sebagai kota yang aman, nyaman dan kondusif. Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga predikat itu.(asp)