“Viral Mesin ATM Beras”, Masjid Karinda Jadi Perhatian Masyarakat

Tangerang, SonaIndonesia.com Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang dan PAC Karang Tengah mendukung penuh program mesin ATM beras yang disediakan DKM Masjid Karinda. Hal ini disampaikan ketua DMI Kota Tangerang, H. Heryanto, MAP di hadapan pengurus DMI se-Kota Tangerang di Masjid Karinda Metro Permata, Ahad (16/4/23).

“Kami sangat mengapresiasi program sosial DKM Masjid Karinda ini dalam ikut serta menggerakkan masjid sebagai kekuatan untuk memakmurkan masyarakat melalui mesin ATM beras,” kata ketua DMI Kota Tangerang, H. Heryanto.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan lebih lanjut oleh Heryanto bahwa dirinya bersama jajaran pengurus DMI Kota Tangerang bisa hadir di Masjid Karinda atas perantara ketua DMI PAC Karang Tengah, H. Rohimuddin Husein, MA. Sebelumnya DMI Karang Tengah bersama DKM Masjid Karinda, H. Sukardi disaksikan Camat Karang Tengah, Hendryanto, MAP meresmikan pengoperasian mesin ATM beras pada Ahad (19/3/23).

Heryanto yang didampingi sekum DMI Kota Tangerang, Ust. H. Ahmad Suja’i, berharap agar mesin ATM beras Masjid Karinda bisa menjadi contoh dan programnya bisa diadopsi oleh DKM Masjid lain di Kota Tangerang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Sukardi yang telah ikut membantu program DMI dalam meningkatkan peran masjid untuk kepentingan umat,” sambung Heryanto.

Masjid memang tidak hanya menjadi pusat peribadatan umat namun juga bisa menjadi pusat perekonomian umat yang bisa menggerakkan roda ekonomi umat. Pemerintah Kota Tangerang melalui Walikota Tangerang, H. Arief Wismansyah sangat mendukung penuh beberapa program Dewan Masjid Indonesia.

Posyandu masjid misalnya diharapkan kegiatan-kegiatan masyarakat bisa bersinergi dengan masjid sekaligus bisa memperkenalkan masjid sejak dini kepada anak-anak. Posyandu masjid adalah kegiatan posyandu yang dilaksanakan di pelataran atau halaman masjid.

Sementara itu, owner Karinda Grup, H. Sukardi saat menunjukkan proses kerja ATM beras mengatakan mesin ATM beras ini didesain oleh putra putri Institut Teknologi Bandung (ITB). Cara kerjanya adalah kaum duafa yang terdaftar diberikan kartu ATM beras. Selanjutnya setiap hari Senin dan Jumat mereka yang sudah memiliki kartu ATM bisa mengambil beras di mesin ATM.

“Mesin ATM beras ini memiliki kelebihan di data server. Siapa dan kapan masyarakat mengambil beras akan terekam secara otomatis datanya. DKM masjid bisa melihat siapa saja yang rutin mengambil beras dan siapa saja yang tidak mengambil beras,” kata H. Sukardi di hadapan pengurus DMI se-Kota Tangerang.

Kelebihan lain dari mesin ATM beras buatan ITB ini adalah bisa dikontrol secara online dari tempat lain dan programnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat atau DKM masjid masing-masing.

“Untuk mendapatkan ATM beras syaratnya hanya meminta surat keterangan tidak mampu dari RT/RW,” tambah H. Sukardi.

Usai melihat secara langsung cara pengoperasian mesin ATM beras dilanjutkan buka puasa bersama.

Di Kota Tangerang tercatat ada 839 masjid yang tersebar di 13 kecamatan. Mesin ATM beras baru ada di masjid Karinda Kecamatan Karang Tengah. Ketua DMI Karang Tengah, H. Rohimuddin Husein mendorong masjid lain agar memiliki mesin ATM beras yang sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu. Dalam waktu dekat Masjid Al Ma’wa yang berada di Karang Tengah akan mengikuti jejak Masjid Karinda menyediakan ATM beras bagi kaum duafa. (ika)