Jakarta, SonaIndonesia.com – Selaku organisasi yang lahir dari semangat otonomi daerah, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memiliki posisi strategis untuk menghubungkan antara kepentingan pusat dan daerah. Seperti yang dilakukan saat memfasilitasi 31 bupati untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
Ketua Umum Apkasi, Mardani H. Maming mengatakan bahwa inisiatif mempertemukan bupati dengan Presiden dalam sebuah momen khusus merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi para kepala daerah.
“Presiden ketemu dengan bupati memang sudah sering terjadi, terutama di acara-acara formal kepemerintahan. Namun bertemu tatap muka, bisa bersalaman, foto berdua dengan presiden secara eksklusif, bahkan bisa langsung ngobrol dengan Presiden tentu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para bupati,” imbuh Mardani menjelaskan alasan humanis di balik pertemuam Apkasi dengan Presiden Jokowi.
Mardani menambahkan bahwa pertemuan dengan Presiden tentu juga dimanfaatkan dengan baik oleh para bupati dalam menyampaikan prioritas masalah yang dihadapi di daerah.
“Dengan bisa berbicara langsung dengan Bapak Presiden, diharapkan masalah-masalah yang dihadapi para bupati di daerah bisa segera dicarikan solusi dan langsung ditindaklanjuti oleh kementerian atau lembaga terkait,” katanya.
Baca juga:
Wakil Ketua Umum, Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) mengakui bahwa pertemuan ini sangat bermanfaat bagi bupati dalam menyelesaikan permasalahan yang tersumbat.
“Audiensi dengan Bapak Presiden ini sudah dilakukan Apkasi sebanyak lima kali, dan tentu ketemu Presiden yang memiliki banyak sekali urusannya perlu dipersiapkan sebaik mungkin. Hal ini mengingat waktu yang disediakan terbatas. Namun kami ingin seluruh bupati yang hadir kali ini bisa mengungkapkan uneg-unegnya secara efektif dan efisien, kalau perlu para bupati bisa langsung mengungkapkan solusinya dan kementerian atau lembaga apa yang harus menindaklanjutinya,” tutur Anas lagi.
Anas memberikan contoh di pertemuan sebelumnya karena kehabisan waktu, salah satu bupati yang belum sempat bicara lantas punya ide menyelipkan coretan di secarik kertas untuk diserahkan kepada presiden, dan seminggu setelah itu langsung direspon dan diselesaikan oleh pemerintah pusat.
Kepada wartawan istana, Presiden Jokowi memberikan keterangan singkat bahwa pertemuan dengan bupati kali ini beragam daerahnya. “Ada yang dari Sangihe, ada yang dari Papua, dari Aceh, Aceh Timur, Donggala juga,” kata Presiden Jokowi membuka pertemuan. (Humas Apkasi)