Dorong Jember Makin Maju, Alumni Tiga PTN Ternama Beri Masukan Untuk Bupati Jember

Perwakilan pengurus tiga unsur alumni di Jember, yaitu Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR), Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dan Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) menggelar diskusi terfokus bertema "Perspektif Ekonomi Jember ke Depan, di Cafe Tebing, Taman Botani Jember, Kamis 9 Januari 2025. (Foto: sonaindonesia.com/salim)

Jember, SonaIndonesia.com – Menyambut pelantikan Gus Fawait dan Djoko Santoso sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember yang terpilih pada Pilkada 2024 lalu, perwakilan pengurus tiga unsur alumni di Jember menggelar diskusi di Cafe Tebing, Taman Botani Jember, Kamis 9 Januari 2025.

Dalam diskusi tersebut ketiga unsur alumni yang terdiri dari Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR), Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dan Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) mengangkat sejumlah isu yang terfokus pada tema “Perspektif Ekonomi Jember ke Depan”.

Sementara, di tempat berbeda Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jember menetapkan Gus Fawait dan Djoko Santoso sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Adapun diskusi ini digelar dengan maksud memberikan masukan atau sumbang saran kepada Bupati Jember mendatang agar agenda-agenda ekonomi yang akan dijalankan terasa istimewa.

“Jadi kita sebagai alumni Unair dan UGM dimana Gus Fawait kuliah, dan kita KAUJE selaku alumni tuan rumah kiranya bisa memberikan masukan positif,” papar Rendra Wirawan, Sekretaris KAUJE Korda Jember selaku moderator.

Gagasan pertemuan di antara para alumni tersebut dilatarbelakangi satu keinginan yang sama, yaitu agar Jember mendatang lebih maju dan lebih baik.

“Jember ini ibarat becak, sudah ada becak dan sopirnya akan tetapi banya kempos. Jadi sulit jalan. Mari kita dorong bersama,” kata I Nyoman Semita, Ketua IKA UNAIR Cabang Jember yang juga dokter spesialis tulang di Rumah Sakit Umum Dokter Soebandi Patrang Jember.

Ketua KAGAMA Jember, Soetanto Abdullah menyampaikan bahwa selama ini alumni UGM di Jember sudah bergerak di bidang peternakan, yakni dengan membentuk usaha bersama dengan masyarakat.

“Kita ada peternakan di Gumuk Mas Jember, ada 500 ekor sapi kita besarkan dengan sistem inti plasma dan anak plasma yang saling menguntungkan antarpihak,” jelasnya.

Diskusi berlangsung hangat dan terbuka. Masing-masing peserta menyampaikan saran, masukan dan koreksi serta harapan untuk kemajuan Jember. Mulai dari indeks pendidikan yang masih rendah, perkawinan dini yang memicu masalah anak kurang gizi, sektor pariwisata yang tidak jelas prioritasnya. Pembangunan jalan protokol, bahkan juga lebih jauh tentang wacana pembangunan rumah sakit unggulan di Jember.

Terkait potensi sektor pariwisata, peserta diskusi menilai perlunya keseriusan Pemkab Jember dalam menuntaskan ekosistem pariwisata di Pantai Papuma. Karena hal ini bisa menjadi pembuka daya tarik lokasi wisata yang lain. Mereka juga menyoroti jumlah kunjungan wisatawan di Wisata Rembangan, yang seharusnya bisa lebih ditingkatkan, mengingat lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota.

“Ini Wisata Rembangan sudah kerja sama dengan kita (POLIJE), kita tingkatkan lagi supaya ke depan bisa menjadi wisata andalan Jember,” kata salah satu peserta.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga tak luput dari sorotan, terkait lembaganya yang seharusnya bisa dikembangkan menjadi beberapa badan usaha daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bidang perikanan juga menjadi perhatian sebab beberapa program yang berjalan selama ini, tidak lebih dari kegiatan seremonial semata.

“Sepertinya hanya soal pengadaan yang serius akan tetapi bagaimana proses sasaran dan outputnya seringkali meleset dari tujuan. Kalau kita mau evaluasi misalnya tentang pengadaan sarana prasarana untuk kelompok pembudidaya ikan (POKPADAKAN), maupun program kolam gizi untuk mengantisipasi (kasus) kurang gizi,” lanjut peserta lainnya.

Peserta juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi agar pembangunan di Jember bisa dipercepat.

“Jadi Jember ini sementara gerakan ekonominya masih ditopang oleh dunia pendidikan, ada UNEJ, POLIJE yang bisa memutar uang puluhan miliar rupiah per bulan. Lebih dari itu, kita pertanyakan kembali,” papar peserta.

Selain tiga unsur alumni, dalam acara diskusi tersebut juga hadir Ketua relawan Rumah Cinta, Dima Akhyar, pendukung Bupati/Wakil Bupati terpilih Gus Fawait dan Djoko Santoso.

“Kita tugasnya lebih banyak mendengar, kita catat apa yang menjadi masukan dan koreksi selanjutnya kita sampaikan kepada Bupati yang ditetapkan KPUD hari ini. Tugas bupati pada garis besarnya ada dua, pertama kinerja bertanggung jawab ke publik dan kedua, pertanggungjawaban keuangan,” ujar Dima Akhyar.

Dima juga berterima kasih kepada para alumni perguruan tinggi yang telah berkomitmen aktif menyukseskan progam Kabupaten Jember mendatang. (salim)