Dua Tahun Vakum, Karnaval Kebangsaan Banyuwangi Disambut Meriah Warga dan Pelajar

Banyuwangi, SonaIndonesia.com – Karnaval Kebangsaan yang digelar Pemkab Banyuwangi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia berlangsung meriah, Sabtu (13/8/2022).

Ribuan penonton memadati jalanan yang dilalui para pelajar se-Banyuwangi peserta karnaval. Mereka mengaku “kangen” menyaksikan karnaval kemerdekaan setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi covid 19.

Bacaan Lainnya

“Akhirnya ada karnaval lagi. Sudah kangen sekali nonton karnaval kebangsaan. Nonton siswa-siswa memakai aneka busana adat Indonesia. Ini menumbuhkan cinta dan bangga sama Indonesia di benak saya,” aku Karlina, warga Kebalenan saat menonton karnaval di Jalan A. Yani.

Ribuan pelajar menampilkan beragam kesenian Indonesia. Ada yang membawakan tari Lilin dari Minangkabau Sumatera Barat, tari Kecak dari Bali, hingga kesenian asli Bumi Blambangan. Seperti jaranan buto, kebo-keboan, pitik-pitikan, Barong Osing, dan masih banyak lainnya. 

Karnaval kebangsaan merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun di Banyuwangi. Setelah sempat dua tahun vakum karena pandemi, acara yang konsisten menampilkan beragam adat dan budaya Nusantara ini kembali dihelat untuk mengingatkan seluruh warga akan kebhinekaan Indonesia.

“Karnaval kebangsaan ini menjadi ajang merajut harmoni seluruh elemen bangsa, khususnya yang ada di Banyuwangi,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa, saat melepas peserta karnaval dari halaman Kantor Bupati Banyuwangi. Kapolresta didampingi Kepala Cabang Dinas Provinsi di Banyuwangi Estu Handono, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Suratno, dan segenap jajaran OPD Banyuwangi.

Karnaval diikuti sebanyak 1.650 pelajar tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Negeri dan swasta se-Banyuwangi yang terbagi dalam 33 kontingen.

Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiadani mengatakan sangat bangga para pelajar antusias menyambut acara ini. Karnaval kebangsaan menampilkan ragam budaya, etnis, adat istiadat dan agama, yang ada di Indonesia.

“Lewat kegiatan ini diharapkan semangat menjaga kebhinekaan bisa dirasakan seluruh masyarakat, khususnya generasi muda. Sehingga tumbuh toleransi,” tutur Ipuk.

Ipuk mengaku pemkab sengaja menggelar banyak event dalam rangka memperingati Hari Proklamasi ini. Mulai dari lomba-lomba untuk generasi muda yang sifatnya kreatif, hingga perayaan yang dikemas dalam aneka kegiatan yang menarik, seperti karnaval ini.

Harapannya, selain sebagai upaya untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan pelajar khususnya, juga bisa menjadi ajang memulihkan ekonomi warga karena banyaknya event yang digelar.

Seperti karnaval yang digelar hari ini. Ratusan penjual menjajakan dagangannya di sepanjang jalan. “Alhamdulillah, karnavalnya ramai penonton, jualan saya juga ikut ramai. Semoga Banyuwangi terus banyak event, biar kita dapat rejekinya terus,” kata Imam, pedagang.

Karnaval yang dilepas dari depan Kantor Pemkab Banyuwangi menuju garis finish di Taman Blambangan ini, diawali oleh penampilan siswa SMPN 1 Glagah yang membawakan tarian Pelangi Nusantara. Tarian ini menceritakan keberagaman budaya, adat dan tradisi masyarakat Indonesia di antaranya kebudayaan Madura, Papua, Bali, Minang Kabau, dan Jawa.

Penampilan mereka, disusul barisan drumband, yang secara berturut-turut diikuti barisan di belakangnya. Ada barisan pembawa bendera merah putih dan identitas negara, lalu diikuti barisan kontingen dengan kostum yang memvisualisasikan kebhinekaan suku dan adat di Bumi Pertiwi.

Tak ketinggalan, sajian fragmen yang mengisahkan beragam tradisi dari berbagai daerah di Indonesia. Alunan musik khas Banyuwangi yang rancak di sepanjang jalan protokol Banyuwangi semakin membuat pawai ini berlangsung atraktif dan tidak membosankan. Pesertanya pun terlihat antusias menampilkan atraksinya. (ful)