Enggan Jauh Memutar, Warga Nekat Lintasi Aliran Banjir Lahar Semeru

Lumajang, SonaIndonesia.com – Tidak ada jalan lain, puluhan warga nekat melintasi aliran banjir lahar Gunung Semeru di Sungai Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Minggu (27/2/2022).

Aksi nekat warga ini bukan tanpa alasan, sebab Jembatan Gladak Perak yang merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara desa mereka dengan daerah lain jebol diterjang banjir lahar dingin pascaerupsi Gunung Semeru. Hingga saat ini jembatan tersebut masih dalam proses pembangunan oleh Kementerian PUPR Republik Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Biasanya saya gak pernah lewat sini mas, tapi karena (Jembatan) Gladak Perak belum selesai perbaikannya, salah satu pilihan paling mudah ya di sini,” ungkap Irfan, salah seorang pengguna jalan.

Meski jalur ini tidak direkomendasikan oleh pemerintah setempat, namun warga mengaku terbantu dengan adanya jalur alternatif ini. Karena bisa memotong waktu perjalanan maupun biaya daripada harus memutar arah melewati Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, petugas dan relawan pun disiagakan di lokasi penyeberangan.

“Kami ini relawan lokal mas, sebab meskipun dilarang untuk tidak melintas tapi mau apa karena jalur ini merupakan akses tercepat menuju lokasi tujuan,” jelas Faiz Sahrul, salah seorang relawan Semeru.

Sebelumnya, akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi, Gunung Semeru memuntahkan banjir lahar ke sejumlah daerah aliran sungai, baik Sungai Curah Kobokan maupun Sungai Kali Lanang. (rmd)