Banyuwangi, SonaIndonesia.com – Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan pembukaan Expo Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pondok pesantren se-Jawa Timur di Banyuwangi, Kamis (1/9/2022) pagi.
Dalam pidato sambutannya Luhut mengungkapkan pesantren merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa Indonesia.
“Di tengah terjadinya krisis dunia, saya kira keberadaan pesantren yang kuat secara ekonomi ini akan berpengaruh besar terhadap penguatan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.
Para kiai dan gus dari sejumlah pesantren ternama di Jawa Timur tampak hadir di acara yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Banyuwangi tersebut. Di antaranya Pengasuh PP Al-Amien, Kediri yang juga Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar; Pengasuh PP Tebuireng, Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz; Pengasuh PP Tambakberas, Jombang KH Hasib Wahab; Pengasuh PP Zainul Hasan Genggong, Probolinggo sekaligus Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakil Alallah; Ketua PBNU sekaligus Pengasuh PP An-Nur 1 Malang KH Ahmad Fahrurrozi dan Pengasuh PP Lirboyo Kediri KH Athoillah Anwar.
Selain itu, juga tampak sejumlah gus-gus yang turut hadir. Di antaranya adalah Gus Ma’shum Faqih dari PP Langitan, Tuban; Gus Mas Cholil Nawawi dari PP Sidogiri, Pasuruan dan Gus Nur Shoddiq dari PP Mambaul Ulum, Muncar, Banyuwangi serta sejumlah tokoh lainnya.
Para kiai merasa antusias dengan penyelenggaraan expo tersebut di Banyuwangi. Menurutnya, keberhasilan Banyuwangi dalam mengembangkan UMKM-nya diharapkan bisa menularkan semangatnya ke pesantren-pesantren yang sedang bergelut mengembangkan usaha.
“Semoga semangat Banyuwangi dalam mengembangkan UMKM ini bisa menular ke pesantren-pesantren di Jawa Timur,” ujar KH Anwar Iskandar yang juga Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Nahdliyin itu.
Kegiatan bertajuk ‘’Expo UMKM Binaan Pesantren’’ ini menghadirkan beragam produk unggulan dari 50 ponpes dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin di wilayah Jawa Timur yang menjadi mitra binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mulai dari kerajinan tangan, aneka keripik sayur dan buah, produk olahan ikan, aneka sambal, hingga makanan kemasan siap saji. Asesoris, perabot rumah tangga, batik, hingga aneka minuman seperti sari temulawak, teh kelor, dan kopi juga tersedia.
Sementara itu, Bupati Ipuk mengaku senang atas dipilihnya Banyuwangi sebagai tuan rumah kegiatan besar tersebut.
“Terima kasih pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Menjadi tuan rumah expo juga mendukung perputaran ekonomi masyarakat Banyuwangi,” ujarnya.
Banyuwangi, kata Ipuk, selama ini juga terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong pengembangan UMKM daerah. Berbagai program digulirkan, mulai Warung Naik Kelas (wenak), fasilitasi PIRT, pemberian bantuan alat produksi, hingga membentuk pendamping UMKM.
“Kami juga geber ongkos kirim gratis produk UMKM ke berbagai wilayah se-Indonesia. Beli di UMKM Banyuwangi langsung bisa dikirim gratis lewat PT. Pos,” kata Ipuk. (ful)