Pemerintah Tiongkok Inginkan Kerja Sama Provinsi Kembar Zhejiang dan NTT

Salah satu sudut kota di Provinsi Fujian, Tiongkok (Foto: ANTARA/Laurensius Molan)

Kupang, SonaIndonesia.com – Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Bali, Gou Haodong menginginkan terciptanya kerja sama provinsi kembar antara Pemerintah Zhejiang dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Dalam pertemuannya, keinginan kerja sama provinsi kembar itu disampaikan secara langsung kepada kami,” kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Kamis (26/4/2018).

Menurut dia, Gou Haodong yang belum sebulan menjabat sebagai Konjen Tiongkok di Denpasar, Bali dengan wilayah kerja mencakup Provinsi Bali, NTB, dan NTT itu sangat merindukan kerja sama dua provinsi itu yang secara perlahan mulai dirintis. Keinginan kerja sama provinsi kembar itu akan bisa memberikan keuntungan bagi NTT dan sebaliknya bagi Provinsi Zheijiang, salah satu provinsi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) itu.

“Ya seperti yang sudah dilakukan kerja sama antara Provinsi Bali dengan Provinsi Hainan. Kerja sama akan dilakukan di bidang pariwisata dan investasi,” katanya.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya. (Foto: SonaIndonesia.com/ade putera)

Provinsi Zhejiang kata dia memiliki jumlah penduduk mencapai 60 juta orang dengan pendapatan per kapita mencapai 10.000 dolar AS dan banyak sekali pengusaha-pengusaha kaya. Para pengusaha di Zhejiang, lanjutnya, sangat ingin berinvestasi di Indonesia sehingga Konjen mendorong agar mereka juga masuk untuk berinvestasi di NTT.

“NTT dipandang memiliki sejuta potensi yang bisa dikerja samakan seperti pariwisata, kelautan dan perikanan, garam, pertanian dan peternakan,,” katanya.

Negara Tirai Bambu itu memiliki banyak investor yang diyakini akan mampu membangun kerja sama yang menguntungkan dua pihak.

“Pemerintah provinsi akan menindaklanjuti kerja sama provinsi kembar (sister province) sebagaimana yang diinginkan Konjen Gou Haodong, sebagai pintu masuk untuk membuka kerja sama yang lebih luas,” ucap Gubernur NTT dua periode itu. (Ade Putera)