Kediri, SonaIndonesia.com – Guna menunjang program pertanian di Kabupaten Kediri, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri tahun 2022 akan menambah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di sejumlah kecamatan.
Sebagaimana diketahui, pengembangan sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono atau yang akrab disapa Mas Dhito. Karenanya keberadaan BPP di tiap kecamatan sangat diperlukan untuk menunjang program pertanian seperti transfer teknologi pertanian kepada petani.
Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan (PSP) Dispertabun Kabupaten Kediri Arahayu Setyo Adi menyampaikan, dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, sejauh ini baru ada 10 BPP, yang tersebar di Kecamatan Papar, Purwoasri, Plemahan, Pare, Kandangan, Ngancar, Wates, Ngadiluwih, Semen, dan Grogol.
“Tahun ini rencana kita tambah dengan membangun lima BPP yang berada di Kecamatan Kras, Plosoklaten, Kepung, Badas, dan Pagu,” kata Adi, Rabu (2/2/2022).
Diterangkan Adi, BPP merupakan prasarana penunjang bagi penyuluh pertanian termasuk untuk sosialisasi dan alih teknologi bidang pertanian. Di tiap BPP disediakan lokasi untuk demplot, dem area dan demfarm, sehingga bila ada alih teknologi pertanian bisa langsung diujicobakan.
Dengan keberadaan lahan percontohan itu, petani bisa melihat langsung hasil penerapan teknologi dan mengadopsi untuk diterapkan di lahannya. Demikian pula tiap BPP diharuskan memiliki tematik tanaman yang dikembangkan berdasarkan potensi wilayahnya.
“Misalnya BPP Plemahan di sana pembibitan buah, BPP Ngadiluwih tanaman hias, BPP Pare urban farming,” terangnya.
Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Plemahan Suyitno yang ditemui terpisah mengatakan, kegiatan yang dilakukan di BPP Plemahan di antaranya pelatihan penangkaran tanaman, pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati (Pesnab) yang merupakan bagian dari program Mas Dhito untuk pengembangan tani organik.
“Bagi petani yang belum bisa menerapkan tani organik murni, kita arahkan untuk belajar ke penanaman padi sehat dengan pengurangan pupuk kimia dan pestisidanya pakai Pesnab. Kebetulan BPP mengembangkan Pesnab,” bebernya.
Seperti kegiatan yang dilakukan pada 21 Januari lalu, petugas penyuluh pertanian melakukan pelatihan penangkaran bibit buah-buahan dengan sistem sambung pucuk kepada taruna tani atau petani muda yang daerahnya memiliki tempat wisata. Mereka berasal dari Desa Mejono, Langenharjo, Tegowangi, dan Ringinpitu.
“Diharapkan dengan pelatihan ini, anak muda itu dapat menerapkan dan mengembangkan sendiri untuk mendukung desa wisata yang ada di daerahnya,” pungkas Suyitno. (das)