Korensponden : Allisya Tamariska | Editor : Ladien
Jakarta, sonaindonesia.com – Persipura Jayapura mengatakan salah satu alasan melepas Boaz Solossa adalah indisipliner yang berulang kali dari striker 35 tahun tersebut. Meski demikian, klub berjuluk Tim Mutiara Hitam itu tidak menjelaskan dengan detail mengenai pelanggaran yang dilakukan Boaz dan juga Yustinus Pae sehingga keduanya dilepas.
Dalam rilisnya yang diunggah ke Instagram, Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano mengatakan, para pemain dan ofisial yang pernah berada di tim mengetahui pelanggaran yang dilakukan Boaz dan Tipa.
“Silahkan tanyakan saja kalau kami dianggap berbohong, hampir setiap tahun hal ini terjadi, berlangsung terus menerus, dan kami selalu sabar serta mentolerir pelanggaran mereka itu,” ujar Tomi Mano.
“Apakah kami tidak hargai mereka? Kami terlalu sayang, terlalu hormat, dan terlalu menghargai mereka, sampai kami rela disindir oleh pihak lain karena dianggap ‘terlalu lemah’ sama mereka, tetapi kami tetap sabar dan itu karena kami hormati mereka,” ucap Tomi Mano menambahkan
Sumber: https://www.instagram.com/p/CQ8o9HWLn62/?utm_source=ig_web_button_share_sheet
Dalam keterangannya, Persipura mengaku selalu menunggu Boaz dan Yustinus berubah. Pasalnya, Boaz dan Yustinus merupakan dua pemain senior yang jadi contoh pemain muda Persipura.
“Tapi hal itu [indisipliner] terus berlanjut tidak ada perubahan, hanya karena rasa hormat dan begitu menghargai mereka, kami sabar, sabar dan sabar, Tuhan Yang Maha Tahu segalanya, tetapi untuk kali ini bagi kami sudah kelewatan,” Tomi Mano menegaskan.
Baca Juga :
- BAPSPI Fokus untuk Kemajuan Sepak Bola Indonesia
- Sempat Memanas, Akhirnya Joko Pitoyo Nakhodai Askab PSSI Gunungkidul Melalui Voting
- Tim Pemuda Indonesia Juara Dunia Sepak Bola Robot Di Montreal Kanada
Persipura menyinggung soal peristiwa di Kediri, Jawa Timur sebagai salah satu contoh pelanggaran yang dilakukan Boaz dan Tipa. Selain di Kediri, Boaz dan Yustinus juga kembali melakukan indisipliner saat melawan Persita Tangerang dalam laga uji coba.
“Ini yang membuat kami sangat kecewa, baru saja kita coret pemain karena indisipliner, tiba-tiba mereka lakukan, apa maksudnya?” tutur Tomi Mano. “Ini seperti menampar muka kami, manajemen seperti tidak dihargai sama sekali, dan hal lain yang kagetkan kami adalah selama ini rupanya ada upaya untuk mengajak pemain lain untuk terlibat, kan bisa mengganggu kondisi tim, ini juga sangat kita sayangkan,” kata Tomi Mano melanjutkan.
Persipura mengakui melepas Boaz dan Yustinus merupakan hal yang sangat berat. Akan tetapi, demi menjaga tim dan tetap mendapatkan suasana yang kondusif, keputusan itu harus diambil.
“Bochi dan Tipa, kami sangat hormati dan hargai kalian berdua, dan terimakasih atas kebersamaan selama ini, tidak tertutup kemungkinan suatu saat Tuhan menyatukan kita kembali,” kata Tomi Mano. “Kami doakan yang terbaik buat Bochi dan Tipa di klub yang baru, pemain dengan kualitas seperti mereka akan gampang mendapatkan tempat, klub seperti kami justru akan kesulitan dapatkan pemain sekualitas mereka,” ucap Tomi Mano menambahkan. (red. Allisya T)