Banyuwangi, SonaIndonesia.com – Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, Pemkab Banyuwangi menggandeng banyak pihak untuk penanganan kesehatan warganya. Salah satunya, pemkab menjalin kerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) The John Fawcett Foundation (JFF) untuk penanganan kesehatan mata.
“Tangan kami tidak cukup panjang untuk menuntaskan berbagai permasalahan warga. Dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan banyak pihak untuk menyelesaikannya. Terima kasih kepada Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) The John Fawcett Foundation (JFF) dan semua pihak yang mendukung terlaksananya kerja sama ini sehingga banyak warga kami yang mendapatkan manfaatnya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai menandatangani nota kesepahaman perpanjangan kerja sama penanganan kesehatan mata di Banyuwangi, Selasa (8/11/2022).
MoU tersebut ditandatangani oleh Bupati Ipuk dan Ketua JFF Indonesia, I Gede Bingin di Gedung PMI Banyuwangi dan disaksikan Danlanal Letkol Laut (P) Ansori. Turut hadir Wakil Bupati Sugirah dan Ketua PMI Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.
MoU itu berisikan kesepakatan untuk melanjutkan program bebas biaya kesehatan dalam pelayanan kesehatan mata di Kabupaten Banyuwangi. Program itu dikhususkan membantu masyarakat Banyuwangi yang kurang mampu.
“Dukungan saya untuk program semacam ini karena manfaatnya yang sangat dirasakan masyarakat. Terima kasih sudah memfasilitasi masyarakat yang tidak mampu untuk pengobatan matanya,” kata Ipuk.
Ketua JFF Indonesia, Gede Bingin mengaku senang bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi karena didukung banyak pihak di dalamnya. Mulai dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI), PMI dan stakeholder lainnya di Banyuwangi.
“Kami senang bisa hadir memberikan pelayanan bagi warga Banyuwangi. Berkat dukungan pemkab dan lainnya, kami sudah menangani ribuan warga Banyuwangi terkait kesehatan matanya,” kata Gede Bingin.
Kerja sama penanganan kesehatan mata antara Pemkab Banyuwangi dan JFF Indonesia dimulai sejak 2014. Setelah berjalan sembilan tahun, telah dilakukan pemeriksaan mata terhadap 18.468 orang. Dilakukan operasi katarak terhadap 2.383 orang, juga pemasangan bola mata pada 107 orang.
Selain juga pemberian kacamata kepada 10.312 orang, pemberian obat pada 5.830 orang. Sedangkan untuk program School Screening di 14 sekolah dasar telah diperiksa 4.140 siswa, telah diberikan kacamata bagi 93 anak.
“Katarak memang menjadi salah satu perhatian kami. Sebab kita tahu, penyakit mata seperti katarak ini adalah penyumbang masalah kebutaan,” pungkasnya. (ful)