Lumajang, SonaIndonesia.com – Sebuah peristiwa unik terjadi di Masjid Darul Falah, Kelurahan Kepuharjo, Lumajang, Rabu (21/7/2021) pagi. Seekor hewan kurban jenis sapi ras madura terlepas ke jalan raya saat akan disembelih di halaman masjid tersebut. Beruntung, panitia kurban yang dibantu warga berhasil menangkap sapi itu hingga akhirnya disembelih.
Sekira pukul 09.00 pagi hari, saat akan dibawa dari kandang sementara, sapi telah menunjukkan sifat agresifnya. Panitia kurban tak mau kalah, mereka tetap saja membawa sapi itu ke arena penyembelihan. Namun sayang, saat akan dirobohkan tiba-tiba sapi ini berontak hingga tali yang mengikatnya terlepas.
“Ya mungkin takut karena banyak yang melihat, tapi alhamdulillah berhasil kami tangkap lagi mas, meski sempat lari ke sepanjang Jalan Raya Ahmad Yani,” terang Muhammad Hidayat, salah seorang panitia kurban.
Beruntung, saat sang sapi terepas ke jalan suasana arus lalu lintas di jalan ini tengah sepi karena pemerintah masih memberlakukan kebijakan PPKM Darurat yang kembali diperpanjang.
“Untungnya jalan pas sepi mas, jadi gak sampai mengenai warga maupun pengguna jalan,” tambahnya.
BACA JUGA:
- Inilah yang Terjadi Ketika Sopir Truk Tak Kuasai Kendaraannya Saat Mencoba Mendahului
- Proyek Jembatan Gantung Akhiri Nestapa Warga Dua RT Terisolasi di Candipuro Lumajang
- BMKG Rekomendasikan Bangunan di Lumajang Harus Tahan Getaran
Sapi ini merupakan salah satu dari 30 ekor hewan kurban yang akan disembelih di masjid Darul Falah, yang terdiri dari sembilan ekor sapi dan 21 ekor kambing.
Ketua takmir masjid menjelaskan, meski ada penurunan jumlah hewan kurban dibanding tahun lalu, sebagai akibat pandemi dan pemberlakuan PPKM Darurat. Namun pihaknya mengaku tetap bisa mencukupi kebutuhan calon penerima daging kurban yang jumlahnya mencapai 1.200 penerima.
“Kalau dibanding tahun lalu ada penurunan mas, tapi alhamdulillah masih cukup untuk kita bagikan ke 1.200 penerima,” ungkap Ketua Takmir Masjid Darul Falah, Muhammad Mastur.
Pihak takmir masjid dan panitia kurban menyiasati pendistribusian melalui perwakilan ketua RT dan RW, agar tidak terjadi kerumunan yang berpotensi bisa menularkan Covid-19. (rokhmad)
