BMKG Rekomendasikan Bangunan di Lumajang Harus Tahan Getaran

Pertemuan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati. (Foto: sonaindonesia.com/rokhmad)

Lumajang, SonaIndonesia.com – Akibat diguncang gempa bumi bermagnitudo 6,1 pada Sabtu (10/4) lalu, sedikitnya 2000 bangunan di 11 Kecamatan di Lumajang rusak. Selain itu, dua orang mengalami luka berat, 14 orang luka ringan dan enam orang meninggal dunia. Hingga kini, penanganan pascagempa masih dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri Lumajang, Kamis (15/4/2021).

“Sementara data yang masuk ke kita 2000 lebih bangunan yang rusak. Tapi masih akan terus kita update datanya karena ada yang kemarin hanya rusak sedang menjadi berat hari ini karena retakan itu runtuh,” ungkap Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati di sela-sela pertemuannya dengan Kepala BMKG.

Bacaan Lainnya

Baca juga:

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati merekomendasikan upaya rekonstruksi bangunan warga harus tahan getaran, karena wilayah Jawa Timur masih berpotensi terdampak gempa susulan.

“Daerah Lumajang dan Jawa Timur masih sangat rawan terdampak gempa susulan. Oleh karenanya rekomendasi kami agar pemerintah melakukan proses rekonstruksi bangunan itu harus disesuaikan dengan potensi kegempaan dan melakukan edukasi agar warga siap siaga,” ungkap Kepala BMKG.

Kini, petugas gabungan dari TNI, Polri dan relawan tengah melakukan upaya pembersihan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak akibat gempa Sabtu lalu. (rokhmad)