Indramayu, SonaIndonesia.com – Sebuah acara kolaboratif bertema “Swasembada Pangan Melalui Penerapan Pertanian Organik Ramah Lingkungan” digelar Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Barat bersama Forum Kebangsaan Nusantara (FKN) di Indramayu, Rabu (13/11).
Acara yang menggandeng Gapoktan Sri Makmur Indramayu ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting di antaranya Marwah Daud Ibrahim dari ICMI, Kepala BPSIP Jawa Barat Dr Rustan Massinai, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Suwenda.
Saat menyampaikan sambutan Ketua Umum DPP Forum Kebangsaan Nusantara (FKN), Ahmad Hadary menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai bagian dari visi pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan nasional.
Baca juga:
- Kepala BSIP Jabar Rustan Massinai: Kami Terus Kawal Petani Klaster Padi Organik
- Timor Leste Kirim Utusan Hadiri Panen Raya Padi Organik di Indramayu
- Pemerintah Melalui Kementerian Pertanian Resmi Luncurkan Pupuk Organik KATANDUR NUSANTARA
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, FKN menjalin kerja sama dengan berbagai pihak pemilik teknologi, termasuk ITB, yang menawarkan Pupuk Organik Cair (POC) Katandur Nusantara.
Menurutnya teknologi Katandur Nusantara dilengkapi dengan perangkat IoT yang dapat mendeteksi unsur hara langsung di lahan, serta teknologi ion yang menyediakan suplemen bagi tanaman dalam bentuk ion, sehingga lebih mudah diserap tanaman.
Kepala BPSIP Jabar Dr Rustan Massinai mengatakan bahwa swasembada pangan hanya dapat tercapai jika diiringi dengan praktik budi daya yang ramah lingkungan. Ia mencontohkan penggunaan varietas unggul baru (VUB) Inpari 36 dan 37, yang telah terbukti meningkatkan produktivitas.
Dr. Rustan menambahkan bahwa penggunaan POC sebagai salah satu solusi ramah lingkungan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik, tetapi juga mampu menekan emisi karbon, menghasilkan produk yang lebih sehat bagi konsumen.
Kepala DKPP Kabupaten Indramayu, Suwenda, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap seluruh program yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya. Ia juga berterima kasih kepada BPSIP Jawa Barat atas kontribusinya dalam mendukung program pertanian di Indramayu.
Sementara tokoh ICMI, Marwah Daud Ibrahim, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya perubahan pola pikir di kalangan petani untuk mencapai kemajuan pertanian.
Menurut Marwah pertanian masa kini harus terorganisir dalam bentuk korporasi, bukan lagi dilakukan secara individual, sehingga akan lebih mudah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
Di antara tamu undangan tampak hadir Atase Ekonomi dan Perdagangan Kedubes Timor Leste, Apolo Justino Franca da Silva, yang menyatakan keinginan negaranya untuk mempelajari sistem dan teknologi pertanian Indonesia demi meningkatkan ketahanan pangan di Timor Leste.
Acara dilanjutkan dengan panen raya menggunakan mini combine harvester, yang menandai komitmen nyata FKN dan para mitra dalam mendorong pertanian berbasis teknologi dan ramah lingkungan di Indonesia. (sid)