Sampang, SonaIndonesia.com – Saat ini, membajak sawah menggunakan tenaga sapi sudah jadi pemandangan langka. Di sejumlah daerah, penggunaan hewan ini bahkan sudah ditinggalkan oleh para petani.
Di zaman modern yang serba mesin dan sarat teknologi ini, banyak petani beralih menggunakan mesin traktor untuk membantu pekerjaannya dalam mengolah lahan pertanian.
Namun tidak demikian bagi Zaini, petani warga Dusun Cangga, Desa Pacanggaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ini tetap setia menggunakan tenaga sapi. Bagi Zaini sapi menjadi hewan andalan untuk membantu pekerjaannya mengolah sawah.
Ia menuturkan bahwa membajak sawah dengan menggunakan sapi mempunyai keistimewaan dan kelebihan tersendiri. Di sisi lain hal ini juga menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.
“Seperti ini sudah ada sejak (zaman) nenek moyang kita dulu dan sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan mesin traktor,” tuturnya (2/4/2021).
Baca juga:
- Pilkades Serentak di Sampang Masih Dikaji, Apa Kendalanya?
- Bupati Blitar Harapkan Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
- Tinjau Lokasi Longsor, Wabup Sumenep Ajak Masyarakat Tanami Lahan Gundul
Menurut Zaini disamping melestarikan budaya nenek moyang, membajak tanah menggunakan tenaga sapi juga memiliki banyak kelebihan dibanding menggunakan mesin traktor.
“Kalau membajak sawah menggunakan sapi diyakini akan mampu mempertahankan humus tanah dan menjaga kualitas dari tanaman yang dihasilkan. Tekstur lumpur pun lebih halus dan tidak tercemari oleh limpahan bahan bakar dan oli, dan hasilnya lebih bagus menggunakan sapi. Selain itu kita juga bebas dari polusi udara,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah ke depannya mempunyai keinginan untuk menggunakan mesin traktor dalam mengolah lahan, ia menjawab lebih tertarik menggunakan tenaga sapi.
Karena, lanjut Zaini, perawatannya tidak sulit. Selain itu, juga bisa mendapatkan keuntungan dari hasil ternak ketika sudah melahirkan.
“Merawat sapi lebih mudah, jalani dengan tekun dan sabar merawatnya. Karena saya merasa mendapat timbal baliknya. Di sisi lain membajak sawah menggunakan tenaga sapi lebih mudah dikendalikan juga,” ungkapnya.
Membajak sawah menggunakan hewan dan alat tradisional merupakan keunikan tersendiri bagi para petani, karena memiliki nilai seni dan menjadi atraksi wisata.
“Biarlah anak dan cucu saya tahu, bahwa mulaizaman dahulu nenek moyang mereka membajak sawah dengan menggunakan sapi,” pungkasnya. (mal)