Saksikan Pergelaran Wayang, Bupati Banyuwangi Titip Pesan Persaudaraan

Banyuwangi, SonaIndonesia.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri pergelaran “Wayangan Suroan” yang digelar Yayasan Jawa Dwipa, di Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo, Sabtu (13/8/2022) malam. Kehadiran Bupati Ipuk disambut antusias sekitar 500-an warga yang hadir dan menyimak lakon yang dimainkan.

Pergelaran wayang kali ini mengusung lakon “Lahirnya Wisanggeni” oleh dalang Ki Djathi Koesoemo dan Ki Prasetyo Anom Carito. Wisanggeni adalah tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa yang dikenal pemberani, tegas, serta mempunyai kesaktian.

Bacaan Lainnya

“Wayang merupakan budaya luhur bangsa. Sudah mengakar. Kini wayang bahkan juga banyak digemari di luar negeri. Pada Ki Dalang, saya titip untuk memasukkan pesan-pesan persaudaraan, yang membuat kita semua saling menghargai, rukun dalam perbedaan,” kata Ipuk.

Ipuk mengatakan, sejak dulu selain sebagai hiburan, wayang merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi dan pesan kebaikan. Untuk itu di pagelaran wayang tersebut, Ipuk menitipkan pesan-pesan persaudaraan, kerukunan, dan gotong royong.

“Banyuwangi bisa terus berkembang karena persaudaraan, kerukunan, gotong royong dari seluruh masyarakat Banyuwangi. Terima kasih telah turut bersama-sama membangun Banyuwangi,” kata Ipuk. 

Pergelaran wayang yang digelar oleh Yayasan Jawa Dwipa tersebut rutin digelar tiap tahun. Namun karena pandemi Covid-19, di dua tahun terakhir tidak digelar. “Ini merupakan pergelaran wayang pertama kali setelah dua tahun terakhir absen akibat pandemi,” kata Ketua Yayasan Jawa Dwipa, Raidi.

“Terima kasih atas dukungan Pemkab Banyuwangi terhadap pelestarian budaya terutama wayang. Saat pagelaran wayang terakhir sebelum pandemi 2019 lalu, Bupati sebelumnya juga hadir di tempat ini. Kini setelah pertama kalinya digelar setelah dua tahun absen, Bupati Banyuwangi juga hadir di sini,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk juga menyampaikan bahwa Pemkab Banyuwangi memberikan dana hibah untuk pembinaan dan pelestarian budaya. Di antaranya melalui Yayasan Jawa Dwipa sebesar Rp75 juta. (ful)