Jakarta, SonaIndonesia.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi gelaran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 dan pihaknya siap membantu memasarkan produk-produk UKM ke pasar internasional. Hal ini disampaikannya saat menutup AOE 2022 di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Dalam sambutannya, Zulkifli Hasan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang telah mampu menghadirkan kegiatan pameran tahunan yang tahun ini merupakan ke-17 kalinya.
“Pameran ini penting untuk memperkenalkan produk-produk unggulan kita. Dari pameran inilah kita bisa mendapatkan data-data buyer maupun investor yang nanti bisa ditindaklanjuti menjadi konsumen besar. Sekali lagi apresiasi untuk Apkasi, tambah sukses dan jaya selalu,” tukasnya.
Zulhas, sapaan Menteri Perdagangan ini juga mengajak bersyukur setelah melewati dua tahun pandemi, kondisi di tanah air makin kondusif dan makin melandai kasus Covid-19-nya, sehingga acara AOE 2022 ini bisa ramai dikunjungi. Namun ia tetap mengingatkan agar kita semua tetap waspada, dengan terus membiasakan diri dengan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat.
“Yang kedua, kita syukuri juga walaupun pandemi berlangsung dua tahun, ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5%, lebih baik dibanding Tiongkok 4,8%, Singapura 3,4%, Korea Selatan 3,07% yang bahkan AS pun hanya 4,29%. Kalau hari ini PDB kita US$ 1,3 triliun maka 20 tahun lagi diharapkan bisa mencapai US$ 3.500 hingga US$ 4.000 triliun dan kalau sudah masuk ke US$ 4.000 Indonesia akan masuk ke tataran negara maju di dunia, insya Allah,” katanya.
Menariknya, sambung Zulhas, yang menopang ekonomi nasional ini adalah sektor UMKM, sebanyak 61% dengan menyumbangkan serapan tenaga kerja sebanyak 97%. Untuk itu, lanjutnya, Kementerian Perdagangan mengembangkan apa yang disebut jalan tol-way agar UMKM ini baik di dalam dan luar bisa berkembang dengan cepat.
“Pertama untuk segmen di dalam negeri, kita akan mengembangkan sejuta UMKM, yang mana sejuta UMKM yang sudah ada akan dikembangkan dengan berbagai program pemerintah seperti KUR dan lain-lain, serta kolaborasi dengan pengusaha-pengusaha besar yang saling menguntungkan,” katanya lagi.
Zulhas mengaku telah mengajak dialog dengan pengusaha-pengusaha ritel yang memiliki jaringan hingga ke kampung-kampung untuk diajak kerja samanya mendorong UMKM. Ia berujar, “Keberadaan usaha ritel besar ini tentu ini kita dukung dan tidak kita ganggu. Mereka ini memiliki gudang logistik di kabupaten masing-masing provinsi, dan supplier dan bentuk dukungannya mereka akan kita wajibkan melalui Permendag yang sedang kita godok sekarang, untuk membina warung-warung yang ada di sekitarnya.”
Ia pun mengilustrasikan jika di satu kecamatan itu ada 15 desa dan di tiap desa itu minimal ada satu atau dua warung, maka logistik pengusaha besar inilah yang nantinya akan mensupply barang ke warung-warung tradisional agar harganya sama. Konsepnya dengan mereka memasok warung-warung ini, pengusaha besar bisa menghemat biaya sewa tempat, listrik, tenaga kerja maupun keamanan, dan imbal baliknya, warung-warung ini terjamin pasokan barangnya dan ia bisa menjual dengan harga yang sama. Langkah ini diharapkan bisa menggerakkan sektor UMKM agar bisa berkembang dan nanti bisa menjadi agen pemasaran bagi produk-produk unggulan UMKM yang ada di satu kecamatan tersebut.
Hal kedua untuk segmen ke luar negeri, sambung Zulhas, Kemendag juga tengah menjalin kerja sama dengan internasional untuk membuka jalur-jalur distribusi yang baru.
“Dulu hub kita itu terpusat di Singapura untuk pasar Eropa, Amerika dan itu sudah bagus. Sekarang ini, kita akan bikin hub yang baru yakni melalui Dubai. Dengan melalui hub ini, nantinya kita bisa memasarkan produk-produk ke pasar Timur Tengah dan Afrika. Afrika ini memiliki populasi 1 miliar, apa saja dibeli. Kalau Pak Bupati kirim makanan, pakaian, hasil pertanian dibeli sama mereka, dan ini potensinya masih bisa melebar lagi hingga ke Asia Tengah dan Eropa Timur, termasuk India, Bangladesh dan Pakistan. Itu semua adalah pasar yang sangat besar sekali dan mereka punya uang,” kata Zulhas bersemangat.
Kemendag, lanjutnya, membuat program CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement. “Di mana dengan program ini kita bisa kirim barang ke hub yang ada di Dubai dan tidak dikenakan pajak apapun. Mau dagang emas, perak, pakaian, hasil pertanian dan apa saja yang penting semua zero tax. Tentu ini kabar baik karena kalau kita kirim langsung ke Afrika maupun Timur Tengah, kita kena pajak 25%,” katanya.
Langkah-langkah yang telah diambil ini, sambung Zulhas, tentu perlu kerja sama dengan pemerintah daerah, para bupati, para UKM dan pengusaha besar untuk bersama-sama bergerak.
“Kalau selama ini kita diserbu oleh produk-produk luar negeri, maka saat inilah UMKM kita, UMKM Indonesia menyerbu pasar-pasar internasional. Kita akan mendorong dan mendukung dengan sepenuh hati, sepenuh tenaga, dan sepenuh kekuatan yang kita miliki,” ujar Zulhas.
Ketiga, Kemendag masih menurut Zulhas, dengan dibantu oleh pemerintah daerah terus mendorong UMKM bisa memanfaatkan platform digital.
“Dengan platform digital ini para petani, UMKM dan pelaku usaha lainnya, sekarang bisa tersambung langsung dengan konsumen tanpa melalui perantara sehingga produk-produk mereka bisa lebih kompetitif lagi,” ujarnya.
Terakhir, Zulhas juga menegaskan bahwa Kemendag telah berupaya keras agar persolan minyak goreng dan harga jual tandan buah segar sawit (TBS) bisa segera terurai masalahnya.
“Saat ini harga minyak goreng curah dan kemasan sederhana sudah di angka Rp14.000 per liter dan bahkan di Jawa-Bali lebih murah lagi bisa mencapai Rp13.000. Pekerjaan rumah selanjutnya kita akan berusaha keras agar harga TBS kembali di atas Rp2.000 per kilo agar para petani lebih terjamin kesejahteraannya. Tentu dalam hal ini kami memerlukan kerja sama dengan para bupati untuk mewujudkannya, dan kita dorong agar situasinya makin kondusif,” tukasnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Apkasi, Adnan Purichta Ichsan memberikan pengantar sambutan bahwa Apkasi menghadirkan pameran AOE 2022 untuk menjawab tantangan yang ada.
“Kami melihat bahwa kebangkitan ekonomi di tanah air ini sudah tampak di depan mata. Melalui kegiatan ini, mari kita menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional yang dimulai dengan menggerakkan ekonomi di daerah-daerah,” kata Bupati Gowa ini.
Dalam pameran tiga hari ini, kata Adnan, pemerintah kabupaten menampilkan produk-produk unggulan maupun potensi investasi. Ia mengatakan, “Dari kegiatan ini kita berharap bisa melirik dan dilirik oleh buyer dan investor besar yang mau membeli dan menginvestasikan di daerah, yang berdampak positif munculnya kegiatan ekonomi baru, penyerapan tenaga kerja sehingga ini akan menekan kemiskinan dan pengangguran.” (hms-apkasi/erkoes)