Dongkrak Produktivitas, Petani Tembakau di Lumajang Manfaatkan Drone

Lumajang, SonaIndonesia.com – Dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil pertanian tembakau, ratusan petani tembakau di Lumajang, Jawa Timur, kembali berinovasi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memanfaatkan teknologi drone untuk perawatan puluhan hektar tanaman tembakau.

“Ini bagian dari upaya kami (petani) untuk mengupayakan produktivitas hasil pertanian mas, salah satunya dengan menggunakan drone,” ungkap Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Wahyono di sela-sela kegiatan Festival Gebyar Tembakau dan Kopi Lumajang, Selasa (8/8/2023).

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan berbagai rencana rekayasa perawatan dengan menggunakan teknologi pertanian lain, sebab beberapa bulan lalu, ratusan ribu bibit tembakau mati akibat cuaca ekstrem.

Teknologi drone ini sengaja dipilih oleh petani, untuk mengurangi biaya produksi namun tetap berpedoman pada kualitas perawatan yang berujung pada produktivitas hasil pertanian, baik itu penanaman tembakau yang bermitra dengan perusahaan maupun tembakau lokal.

“Harapannya bisa mengangkat tembakau tradisional (lokal) mas, sehingga bisa memicu minat petani untuk menanam tembakau,“ ungkapnya.

Sedikitnya lima unit drone disiapkan untuk membantu petani dalam melakukan pemupukan, baik drone dengan teknologi hybrid maupun otomatis. Biayanya pun sangat terjangkau, per hektarnya petani hanya dipungut biaya antara Rp250 ribu hingga Rp300 ribu saja.

“Khusus customer kami, hanya mengganti biaya tenaga saja mas di kisaran Rp250 (ribu) sampai Rp300 (ribu)an lah, yang penting bisa membantu customer kami,” ujar Manager Area PT. Saprotan Utama, Nuryanto.

Pihak perusahaan bahkan memastikan penggunaan drone ini lebih efektif dan efisien, terlebih dalam penggunaan dosis pestisida. “Tentu, dengan teknologi ini, dosisnya lebih terukur mas,” pungkasnya.

Meski belum digunakan secara massal, Pemerintah Kabupaten Lumajang memastikan akan terus mendorong petani dan kelompok tani dalam melakukan inovasi.

“Saat ini masih tahap pengenalan mas, namun tidak menutup kemungkinan pemanfaatan sejumlah teknologi pertanian akan semakin massif ke depan. Dan kami terus mendorong para petani melalui kelompok tani terus berinovasi khususnya inovasi yang membawa produktivitas hasil pertaniannya,” tambah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemkab Lumajang, Hari Susiati. (rokhmad)